TEKNOLOGI ANTARMUKA TELEMATIKA

0

Berikut ini ada 6 fitur teknologi antarmuka telematika:

  • HUD (Head Up Display system), yaitu sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya.
  • TUI (Tangible User Interface), yaitu antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik.
  • Computer Vision, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar).
  • Browsing Audio Data, yaitu metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video/audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera.
  • Speech Recognition, yaitu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition).
  • Speech Synthesis, yaitu hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia, Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras.

Continue reading

Tugas Teori Penalaran dan Mdetodologi Penelitian

0

TEORI -TEORI TENTANG PENALARAN

PENALARAN

PENGERTIAN: Penalaran didefinisikan sebagai kegiatan, proses atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun dianggap benar. Pernyataan yang diketahui benar ataupun dianggap benar itu biasanya disebut premis .

  • JENIS PENALARAN:
  1. Induktif

Penalaran Induktif: Khusus – Umum

  1. Generalisasi , generalisasi  Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum. Contoh: Orang Jawa tidak suka berterus terang
  2. Analogi , Kesimpulan tentang kebenaran sesuatu ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala yang memiliki kemiripan.
    Contoh: Hawa nafsu adalah kuda tunggangan yang akan membawamu meraih ambisi, sementara agama adalah kendali untuk mengendalikan tungganganmu agar tidak liar, mementalkan, menyeret, dan menginjak- injak dirimu.
  3. Sebab-akibat , sebab-akibat Semua peristiwa harus ada penyebabnya, namun seringkali orang sampai pada kesimpulan yang salah karena proses penarikan kesimpulan tidak sah (karena sikap pribadi, takhayul, prasangka, pandangan politik) .
    Contoh: Sebagian besar siswa mendapat nilai buruk karena pada waktu ulangan ada kucing hitam yang melintas di halaman.
  1. Deduktif

Penalaran deduktif : Umum – Khusus Penalaran yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori, atau putusan yang berlaku umum.

Contoh: Semua makhluk akan mati. Manusia adalah makhluk. Karena itu, semua manusia akan mati.

  1. Silogisme

– Deduksi menggunakan silogisme atau entinem sebagai alat penalarannya.

– Silogisme adalah proses yang menghubungkan 2 proposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan.

– Silogisme :         1. premis mayor(dianggap benar)

  1.  premis minor(peristiwa khusus)
  2. kesimpulan

–  Beberapa ketentuan silogisme :

  1. Hanya terdiri dari tiga proposisi.
  2. Jika mengandung premis positif dan negatif maka kesimpulannya negatif.
    Contoh: Semua mahasiswa PGSDtidak perlu menempuh mata kuliah BI Andi mahasiswa PGSD Jadi, Andi tidak perlu menempuh mata kuliah.
  3. Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.

Contoh: Indonesia adalah negara yang tidak ramah. Amir adalah orang yang tidak ramah. Jadi, Amir adalah orang Indonesia.

  • KONSEP DAN SIMBOL DALAM PENALARAN

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

  • SYARAT – SYARAT KEBENARAN DALAM PENALARAN

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.

Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

  • PELATIHAN PENALARAN

Penalaran merupakan kemampuan berpikir atau keterampilan intelektual yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan secara langsung dan intensif. Adapun yang dimaksud dengan pelatihan penalaran adalah serangkaian tugas mengerjakan soal-soal atau problem-problem penalaran yang diakukan secara berulang-ulang, sehingga seseorang atau sekelompok orang menjadi lebih terampil di dalam menarik kesimpulan-kesimpulan menurut prinsip-prinsip penalaran.

SALAH NALAR

  • PENGERTIAN

Salah nalar Kekeliruan dalam proses berpikir karena emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.

Contoh: Menulis adalah keterampilan berbahasa yang paling sulit di antara keterampilan berbahasa yang lain.

  • Macam-macam salah nalar
  1. Generalisasi yang terlalu luas. Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar. Semua pejabat pemerintah korup.
  2. Kerancuan analogi. Negara adalah kapal berlayar menuju tanah harapan.
  3. Kekeliruan kausalitas. Saya tidak bisa berenang karena saya bukan keturunan perenang.
  4. Kesalahan relevansi. Saya memilih dia karena dia baik dengan saya.
  5. Pembenaran. Semua juga begitu.
  6. Kurang memahami persoalan. Pendekatan komunikatif adalah pembelajaran bahasa yang diarahkan pada bagaimana berbicara.
  7. Prestise seseorang. Hendaknya cermat dalam mengutip pendapat orang.

Sumber : http://laila-oktavia.blogspot.com/2014/03/teori-teori-tentang-penalaran.html

Pengertian metode ilmiah dan kaitannya dengan metode penelitian

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

  1. Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
  2. Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
  3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.

  1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
  2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
  3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Diagram alir proses penelitian 

Jenis Data dalam Penelitian

Langkah Dalam Metode Ilmiah

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.

Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
  2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
  3. Membangun sebuah bibliografi.
  4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
  5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
  6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
  7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
  8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
  9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
  10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
  11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
  12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
  13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
  14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
  15. Menulis laporan penelitian.

Sumber : http://rinawssuriyani.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html

Tulisan Peranan Bahasa Daerah dan Bahasa Pergaulan Dalam Pengembangan Bahasa Indonesia

0

Peranan bahasa daerah dalam pengembangan bahasa Indonesia

Sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pendidikan serta pengembangan keilmuan,bahasa indonesia memerlukan pengembangan kata dan istilah.Kekayaan kosakata suatu bahasa mengindikasikan kemajuan peradaban bangsa.Seiring berjalannya waktu,bahasa Indonesia terus menunjukan perkembangan.Perkembangan bahasa indonesia telah diwarnai bahasa asing seperti bahasa Arab,Portugis,Cina,Belanda,dll.Selain diwarnai dan dipengaruhi bahasa asing,bahasa indonesia juga dipengaruhi bahasa daerah atau bahasa lokal.Peran bahasa lokal terhadap perkembangan bahasa indonesia cukup signifikan.

Interaksi budaya mengakibatkan kosakata bahasa-bahasa lokal masuk kedalam pemakaian bahasa Indonesia.Penutur bahasa Indonesia yang berlatar belakang bahasa ibu turut mencoraki perkembangan kosakata bahasa Indonesia.Bahasa lokal,terutama bahasa lokal yang memilki tradisi tulis serta memiliki penutur dalam jumlah besar memiliki pengaruh terhadap bahasa Indonesia.

Pengaruh urbanisasi sangat besar terhadap penyerapan kosakata bahasa lokal ke dalam bahasa Indonesia.Oran-orang dar daerah yang merantau ke kota-kota besar membuat mereka tidak bisa meninggalkan bahasa lokalnya secara seketika,sehingga kosakata dalam bahasa lokal nyatak sengaja terlontar.Bahasa lokal yang diucapkan oleh perantau inilah yang lambat laun diserap menjadi bahasa Indonesia.

Terdapat ratusan bahasa lokal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Umumnya bahasa lokal mewakili suatu suku,namun keragaman budaya tak jarang membuat sebuah suku memiliki berbagai jenis bhasa lokal.Bahasa lokal sangat penting keberadaanya.Banyak kosakata dari bahasa lokal diserap jadi bahasa Indonesia sehingga memperkaya bahasa Indonesia.Selain itu,bahasa lokal adalah identitas sebuah budaya,terutama buda lokal.Bahasa lokal harus dilestarikan agar tidak punah ditelan waktu.

Beberapa kelebihan bahasa lokal antara lain adalah:komunikasi antar sesama suku dapat berjalan lebih akrab sehingga rasa persaudaraan akan lebih terjalin,bahasa lokal tidak bersifat kaku karena bukan bahasa resmi.Sedangkan kelemahan bahasa lokal adalah dapat menimbulkan kesalahpahaman jika bahasa lokal dilontarkan secara tidak sengaja dihadapan orang yang tidak mengerti,dan bahasa serapan dari bahasa lokal sulit dipelajari orang asing karena berbeda dialek.

Posisi bahasa lokal adalah sebagai penunjang bahasa Indonesia.Sebab mayoritas kosakata bahasa Indonesia adalah serapan dari bahasa-bahasa lain terutama bahasa daerah,sehingga bahasa Indonesia kerap disebut sebagai bahasa persatuan.

Pengaruh Bahasa Pergaulan dalam Pengembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan.

Bahasa Indonesia yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa baku.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku.

Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar. Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk  dan jauh dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya menimbulkan beberapa masalah, antara lain:

  • Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
  • Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud gaul untuk mengerti maksud yang dibicarakannya.
  • Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan remaja yang akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul dapat membawa pengaruh positif bagi remaja :

Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif. Karena remaja dapat mengembangkan ide yang ada pada diri mereka dan mereka dapat menciptakan inovasi bahasa yang baru.

Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah karena telah dicemari oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.

Pengaruh tersebut antara lain:

  • Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
  • Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
  • Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
  • Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.

Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa

Sumber : https://wijayaswy.wordpress.com/2015/03/13/peranan-bahasa-daerah-dan-bahasa-pergaulan-dalam-pengembangan-bahasa-indonesia/